Senin, 01 Maret 2010



Asfiksia neonatorum

1. A. PENGERTIAN

Asfiksia neonatorum adalah bayi baru lahir tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Keadaan ini biasanya disertai dengan keadaan Hipoksia serta sering berakhir dengan asidosis. Asfiksia akan bertambah buruk apabila penanganan bayi tak dilakukan secara sempurna sehingga tindakan perawatan dilaksanakan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengatasi gejala lanjut yang mungkin timbul. (Wiknjosastro, 1999).

1. B. ETIOLOGI

Pengembangan Paru BBL pada menit-menit pertama kelahiran dan kemudian disusul dengan pernafasan teratur. Bila terdapat pertukaran gas atau pengangkutan oksigen dari ibu ke janin, maka akan terjadi asfiksia janin atau neonatus. Towel (1996) mengajukan Penggolongan Penyebab Kegagalan Pernapasan Pada bayi yang terdiri dari :

1. Faktor Ibu
1. Hipoksia Ibu, hal ini akan menimbulkan hipoksia janin, hipoksia ibu dapat terjadi karena hipoventilasi akibat pemberian obat analgetik atau anastesi dalam
2. Gangguan aliran darah uterus

Mengurangnya aliran darah pada uterus akan menyebabkan berkurangnya penga,liran O2 ke plasenta dan kejanin. Hal ini sering ditemukan pada kasus-kasus.

a) Gangguan kontrasi uterus, misalnya : Hipertensi, Hipotoni / uterus akibat penyakit atau obat

b) Hipotensi mendadak pada ibu karena perdarahan

c) Hipertensi pada penyakit eklamsia.

1. Faktor Plasenta

Solusi plasenta. Perdarahan plasenta, dan lain-lain

1. Fator Fetus

Tali pusat menumbung lilitan tali pusat, kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir

1. Faktor Neonatus
1. Pemakaian obat anastesi / analgetika yang berlebihan pada itu secara langsung dapat menimbulkan depresi pusat pernapasan janin.
2. Trauma yang terjadi pada persalinan. Misalnya : Perdarahan Intra Cranial
3. Kelainan Kongenital. Misalnya : Hernia diafragmatika atresia saluran pernapasan hipoplasia paru dan lain-lain. (Wiknjosastro, 1999).

1. C. PERUBAHAN PATOFISIOLOGI DAN GANGGUAN KLINIS

Pernapasan Spontan BBL tergantung kepada kondisi janin pada masa kehamilan dan persalinan. Bila terdapat gangguan Pertukaran gas atau pengangkutan O2 selama kehamilan / persalinan akan terjadi asfiksia yang lebih berat. Keadaan ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan menyebabkan kematian asfiksia yang terjadi dimulai dengan suatu periode opnu (Primary Apnoe) disertai dengan penurunan frekuensi diikuti oleh pernapasan teratur. Pada penerita asfiksia berat. Usaha bernafas tidak tampak dan bayi selanjutnya berada dalam periode apnue kedua. Pada tingkat ini terjadi bradikardi dan penurunan TD.

Pada asfiksia terjadi pula gangguan metabolisme dan perubahan keseimbangan asam-asam pada tubuh bayi. Pada tingkat pertama hanya menimbulkan asidosis respiraktonik. Bila gangguan berlanjut dalam tubuh bayi akan terjadi proses metabolisme an acrobic yang berupa glikolisis gukogen tubuh. Sehingga glikogen tubuh terutama pada jantung dan hati akan berkurang. Pada tingkat selanjutnya akan terjadi perubahan kardio vaskuler yang disebabakan oleh beberapa keadaan diantarannya :

1. Hilangnya Sumber Glukogen dalam jantung akan mempengaruhi fungsi jantung
2. Terjadi asidosis metabolis akan menimbulkan kelemahan otot jantung
3. Pengisian udara alucolus yang kurang adekuat akan mengakibatkan tetap tingginya Resistensi Pembuluh darah Paru sehingga sirkulasi darah ke paru dan demikian pula kesistem sirkulasi tubuh lain akan mengalami gangguan. (Rustam, 1998)

Pada keadaan asfiksia yang perlu mendapat perhatian sebaiknya :

1. Menurunnya tekanan O2 darah (Pa O2)
2. Meningginya tekanan O2 darah (Pa O2)
3. Menurunya PH (akibat osidosis respirantorik dan metabolik)
4. Dipakainya sumber glukogen tubuh untuk metabolisme an-aerobic
5. Terjadinya perubahan sistem kardiovaskuler

Untuk menentukan tingkat asfiksia neonatorum digunakan kriteria penilaian yaitu yang disebut dengan skor APGAR. Skor APGAR biasanya dinilai 1 menit setelah bayi lahir lengkap pada skor APGAR menit 1 ini menunjukan beratnya ASFIKSIA yang diderita dan untuk menentukan pedoman resusitasi dan perlu juga dinilai setelah 5 menit bayi lahir karena hal ini mempunyai koralasi yang erat dengan morbiditas dan mertilitas neonatal.

1. D. TINDAKAN PADA ASFIKSIA NEONATORUM

Tindakan yang dikerjakan pada lazim disebut resusitasi BBL sebelum resusitasi dikerjakan perlu diperhatikan bahwa :

1. Faktor waktu sangat penting
2. Kerusakan yang timbul pada bayi akibat anoksia / hipoksia antenatal tidak dapat diperbaiki tetapi kerusakan yang akan terjadi karena anoksia / hipoksia pascanatal harus dicegah dan diatasi.
3. Riwayat kehamilan dan partus akan memberikan keterangan yang jelas tentang fakta penyebab terjadinya depresi pernapasan pada BBL
4. Penilaian BBL perlu dikenal baik, agar resusitasi yang dilakukan dapat dipilih dan ditentukan secara adekuat (Prawiroharjo, 2002).

1. E. PRINSIP DASAR RESUSITASI YANG PERLU DIINGAT IALAH :
1. Memberi lingkungan yang baik pada bayi dan mengusahakan saluran pernapasan tetes bebas serta merangsang timbulnya pernapasan
2. Memberi bantuan pernapasan secara efektif pada bayi yang menunjukan usaha pernapasan lemah
3. Melakukan koraksi terhadap asidosis yang terjadi
4. Menjaga agar sirkulasi tetap baik (Wiknjosastro, 1999)

1. F. CARA RESUSITASI
1. Letakkan bayi dilingkungan yang hangat keudian keringkan tubuh bayi dan selimuti tubuh bayi untuk mengurangi evaporasi
2. Sisihkan kain yang basah kemudian tidurkan bayi terlentang pada alas yang datar
3. Ganjal bahu dengan kain setinggi 1 cm (sniffing positor)
4. Hisap lendir dengan menghisap lendir dec dari mulut apabila sudah bersih kemudian lanjutkan kehidung
5. Lakukan rangsangan taktil dengan cara menyentil telapak kaki bayi dan mengusap-usap punggung bayi.
6. Nilai Pernapasan
1. Jika nafas spontan lakukan penilaian denyut jantung selama 6 detik, hasil kalikan 10, denyut jantung > 100 x /menit. Nilai warna kulit jika merah / sianosis perifer lakukan observasi. Apabila baru diberikan O2. denyut jantung < 100% / menit lakukan ventilasi tekanan positif.
2. Jika pernapasan megap-megap lakukan ventilasi tekanan positif
3. Ventilasi tekanan Positif /PPV dengan memberikan O2 100% melalui anbubag atau masker.

masker harus menutupi hidung dan mulut tidak menutupi mata. jika tidak ada ambubag beri bantuan nafas mulut kemulut. Kecepatan PPV 40-60 x/menit.

1. Setelah 30 detik lakukan penilaian denyut jantung selama 6 detik. Hasil kalikan 10
1. > 100 hentikan bantuan nafas, observasi nafas spontan
2. 60-100 ada peningkatan denyut jantung teruskan pemberian PPV
3. 60-100 dan tidak ada peningkatan denyut jantung, lakukan PPV disertai kompresi jantung
4. < 10 x/ menit, lakukan PPV disertai kompresi jantung
5. Kompresi jantung

Perbandingan kompresi jangtung dengan ventilasi ada 3:1 ada 2 cara kompresi jantung

1. Kedua ibu jari menekan stemum sedalam 1 cm dan tangan lain mengelilingi tubuh bayi
2. Jari tengah dan telunjuk menekan stemum dan tangan lain menahan belakang tubuh bayi
3. Lakukan penilaian denyut jantung setiap 30 detik setelah kompresi ada
4. Denyut jantung 80 x / menit kompresi jantung dihentikan lakukan PPV sampai denyut jantung > 100 x / menit dan bayi dapat nafas spontan
5. Jika denyut jantung 0 atau < 10x/menit. Lakukan pemberian obat epineprin

1 : 10.000 dosis 0,2 – 0,3 ml/ Kg BB IV

1. Lakukan penilaian denyut jantung janin jika > 100x/menit hentikan obat
2. Jika denyut jantung < 80 x / menit ulangi pemberian epineprin sesuai dosis tiap 3-5 menit
3. Lakukan penilaian denyut jantung jika denyut jantung tetap / tidak respon terhadap diatas dan tanpa ada hiporolemi beri natrikus dengan dosis 2 MEG / Kg BB secara IV selama 2 menit.(Wiknjosastro, 1999)


ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR

TERHADAP By. Ny. R DENGAN ASFIKSIA RINGAN

DI RUANG ANAK RSU A. YANI METRO

TAHUN 2008

1. A. PENGKAJIAN
1. 1. Identitas
1. Bayi

Nama bayi : By. Ny. R

Tanggal/ Jam lahir : 14 April 2008 / 15.00 WIB

Jenis kelamin : Laki-laki

1. Orangtua

Nama Ibu : Ny. R Nama Ayah : Tn. A

Umur : 25 th Umur : 30 th

Agama : Islam Agama : Islam

Suku /Bangsa :Jawa/Indonesia Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Ganjar Agung Alamat : Ganjar Agung

no. 23 Metro no. 23 Metro

1. B. RIWAYAT PERSALINAN

1. Keluhan Utama

Bayi Ny. R lahir spontan pervaginam dengan asfiksia ringan

Dasar :

1. Bayi lahir spontan pervaginam tanggal 14-04-2008
2. Suhu tubuh 360 C. APGAR 6/10. BB : 4000 gr, PB : 50 cm, DJJ : 100 x/menit , Lila : 9,5 cm ekstremitas biru
3. Persalinan ditolong oleh : Bidan
4. Jenis persalinan : Spontan pervaginam
5. Tempat Persalinan : Bidan

1. Riwayat persalinan

1. Lama Persalinan :

Kala I : 7 Jam 45 menit

Trimester II : 25 menit

Trimester III : 15 menit

1. Masalah yang terjadi selama persalinan

Tidak ada masalah selama persalinan

1. Keadaan air ketuban : Jernih
2. Keadaan Umum BBL

Kelahiran tunggal

Usia kehamilan saat melahirkan + 38 minggu

1. C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Nilai Apgar

No


Aspek Yang Dinilai


0


1


2


Waktu

1


5
1. Frekuensi denyut jantung Tidak ada Kurang dari 100 Lebih dari 100
2. Usaha Bernapas Tidak ada Lambat teratur Menangis kuat 1 1
3. Tonus otot Lumpuh Ekstremitas fleksi Gerakan aktif 1 1
4. Reaksi terhadap rangsangan Tidak ada Gerakan sedikit Menangis 2 2
5. Warna kulit Biru / pucat Tubuh kemerahan ekstermitas biru Seluruh tubuh kemerahan

1. Antropometri
1. Berat badan : 4000 gr
2. Panjang badan : 50 cm
3. Lingkar Kepala : 37 cm
4. Lila : 9,5 cm
5. Refleks
1. Moro/kaget : ada, lemah
2. Palmargraf /menggenggam : ada, lemah
3. Sucking/ menghisap : ada, lemah
4. Rooting Reflek / mencari : ada, lemah
5. swallowing / menelan : ada, lemah
6. Menangis : Menangis pada saat dirangsang
7. Tanda vital
1. Suhu : 360 C
2. Nadi : 110 x/menit
3. Pernapasan : 40 x/menit
8. Kepala
1. Simetris : Tidak ada kelainan yang dialami
2. ubun-ubun besar : Cembung
3. Ubun-ubun kecil : tidak ada
4. Caput succeederium : tidak ada
5. Cephal hematoma : Tidak ada
6. Sutura : Tidak Moulage
7. Luka di kepala : Tidak ada
8. Kelainan yang dijumpai : tidak ada kelainan
9. Mata
1. Posisi : Simetris mata kanan dan kiri
2. kotoran : tidak terdapat kotoran
3. Perdarahan : Tidak terdapat perdarahan
4. Bulu mata : ada
10. Hidung
1. Lubang Hidung : terdapat 2 lubang (kanan dan kiri)
2. Cuping Hidung : ada , kanan dan kiri simetris,

gerakan antara kanan dan kiri kembang

kempis secara bersamaan

1. Keluaran : Tidak ada
2. Mulut
1. Simetris : atas dan bawah
2. Palatum : tidak ada
3. Saliva : tidak ada hipersaliva
4. Bibir : tidak ada labio skizis
5. Gusi : merah tidak ada laserasi
6. Lidah bintik putih : tidak ada

10. Telinga

1. Simetris : Kanan dan kiri
2. Daun Telinga : ada kanan dan kiri
3. Lubang telinga : ada kanan dan kiri
4. Keluaran : tidak ada

11. Leher

1. Kelainan : tidak ada kelainan
2. Pergerakan : dapat bergerak kekanan dan kiri

12. Dada

1. Simetris : Simetris ada kelainan
2. Pergerakan : bergerak waktu bernafas
3. Bunyi nafas : napas cepat, lembut teratur, dangkal
4. Bunyi jantung : Lup- duk teratur

13. Perut

1. Bentuk : tidak ada kelainan
2. Bising usus : Teratur
3. Kelainan : tidak ada kelainan

14. Tali pusat

1. Pembuluh darah : 2 arteri dan 1 veria
2. Perdarahan : tidak ada perdarahan
3. Kelainan : tidak ada kelainan

15. Kulit

1. Warna : Kemerahan dan ekstremitas biru
2. Tunger : (+) ada
3. Lanugo : ada
4. Vernik caseosa : ada
5. Kelainan : tidak ada kelainan

16. Punggung

1. Bentuk : Lurus
2. Kelainan : tidak ada kelainan

17. Ekstremitas

1. Tnagan : Simetris kanan dan kiri
2. Kaki : Simetris kanan dan kiri
3. Gerakan : (+) ada
4. Kuku : lengkap
5. Bentuk kaki : lurus
6. Bentuk tangan : lurus
7. Kelainan : tidak ada kelainan

18. Genetalia

Pria

1. Scrotum : ada
2. Testis : sudah turun
3. Penis : tidak ada kelainan
4. Kelainan : tidak ada

I. IDENTIFIKASI MASALAH, DIAGNOSA DAN KEBUTUHAN

1. Diagnosa Medik

Bayi baru lahir spontan pervaginam cukup bulan, letak kepala diameter sub occipito Bregmatika lahir dengan asfiksia.

Dasar :

Ds : By. Ny. R Lahir spontan pervaginam tanggal 14-4-2008 dengan nafas

cepat, dangkal, dengan akral biru dan menangis lemah

Do : Suhu tubuh 360C, APGAR 6/10, BB : 4000 gr, PB : 50 cm

DJJ : 100 x/menit, Lila : 9,5 Ekstremitas biru

1. Masalah

Gangguan pemenuhan O2

Dasar : 1. Terdapat lendir pada jalan nafas

2. Nafas masih terdapat ronkhi

1. Kebutuhan

Memberikan jalan nafas, suhu Perawatan tali pusat, pemenuhan cairan dan

nutrisi

Dasar :

1. Apgar, pengaturan suhu

2. Tali pusat masih basah

3. Pemberian ASI eksklusif


1. II. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL ATAU DIAGNOSA LAIN
1. Asfiksia berat
2. Hipotermi berat / sedang
3. Infeksi tali pusat

Dasar :

1. Ekstremitas bayi terlihat
2. Suhu tubuh 360C
3. Tali pusat masih basah

III. EVALUASI KEBUTUHAN SEGERA

1. Bersihkan jalan nafas
2. Keringkan tubuh bayi
3. Melakukan rangsangan taktil

1. IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN DAN KOLABORASI

Pemantauan terhadap kemajuan kondisi By. Ny. R. Jika berlanjut menjadi Asfiksia sedang atau berat dapat melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain

1. V. PERENCANAAN
1. Cegah Kehilangan Panas
1. Bungkus bayi dengan handuk diatas perut ibu tali pusat
2. Hidupran radian warmer untuk menghangatkan bagian dada bayi
3. Lakukan pembebasan jalan nafas
1. Bebaskan jalan nafas
2. Letakkan bayi pada posisi yang benar
3. Lakukan Sum Zuinger
4. Lakukan rangasangan taktil
1. Usap-usap punggung bayi atau
2. Sentil
5. Lakukan penilaian bayi
1. Perhatikan dan nilai nafas bayi
2. Hitung frekuensi denyut jantung bayi
3. Nilai warna kulit bayi
6. Lakukan perawatan tali pusat
1. Jepit tali pusat dengan 2 buah klem
2. Potong tali pusat dengan gunting tali pusat
3. Bungkus tali pusat dengan kassa steril
4. Ajarkan pada itu untuk perawatan tali pusat
5. Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan tali pusat secara teratur
6. Lakukan evaluasi kemampuan ibu untuk mengulang
7. Lakukan Langkah awal resusitasi
1. Jaga Bayi tetap hangat
2. Atur posisi bayi
3. Isap lendir
4. Keringkan dan rangsangan taktil
5. Reposisi
6. Penilaian apakah bayi menangis atau bernafas spontan dan teratur atau tidak
8. Jelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI ekslusif
9. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayur-sayuran

1. VI. PELAKSANAAN

Pada tanggal 14 April 2008 Pukul 15.00 WIb

1. Mempertahankan suhu tubuh bayi
1. Membungkus bayi dengan handuk kering dan bersih yang ada diatas perut ibu bila tali pusat panjang.

Mengeringkan tubuh dan kepala bayi dengan handuk untuk menghilangkan air ketuban dan mencegah kehilangan suhu tubuh melalui

1. Menghidupkan radian warmer untuk menghangatkan bagian dari dada bayi dengan meletakan bayi terlentang dibawah alat pemancar panas. Alat pemancar panas, alat pemancar panas perlu disiapkan sebelum agar kasur tempat diletakan bayi juga hangat.
2. Melakukan pembebasan jalan nafas
1. Membebaskan jalan nafas dengan cara membersihkan mata, hidung dan mulut bayi secara Zig zag dengan Kassa Steril segera setelah lahir
2. Meletakan bayi telentang atau miring dengan leher agak ekstensi atau tengadah dengan meletakan selimut atau handuk yang digulung dibawah bahu sehingga bahu terangkat 2-3 cm
3. Membersihkan jalan nafas dengan menghisap cairan amnion dan lender mulut dari hidung menggunakan slim zungier. Bila air ketuban bercampur mekonium maka penghisapan dan trakea diperlukan untuk mencegah aspirasi mekonium. Hisap dari mulut terlebih dahulu kemudian hisap dari hidung.
4. Melakukan rangsangan taktil
1. Usap-usap punggung bayi kearah atas untuk melancarkan peredaran darah
2. Menyentil telapak kaki bayi untuk memberikan rangsangan yang dapat menimbulkan atau mempertahankan pernapasan
3. Melakukan penilaian bayi
1. Memperhatikan dan menilai pernafasan bayi
2. Menghitung frekuensi DJJ bayi
3. Menilai warna kulit bayi
4. Melakukan perawatan tali pusat
1. Menjepit tali pusat dengan 2 buah klem
2. Memotong tali pusat dengan gunting tali pusat
3. Membungkus tali pusat dengan kassa steril
4. Mengajarkan pada itu untuk perawatan tali pusat
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan tali pusat secara teratur
6. Melakukan evaluasi kemampuan ibu untuk mengulang

Perawatan tali pusat

1. Melakukan resusitasi
1. Menjaga bayi agar tetap hangat
2. Mengatur posisi bayi agar mempermudah jalan nafas
3. Menghisap lendir dengan menggunakan alat penghisap lendir deLee atau bola karet
4. Mengeringkan dan melakukan rangsangan taktil pada bayi
5. Mengatur kembali posisi kepala dan selimut bayi
6. Melakukan penilaian pada bayi setelah melakukan tindakan resusitasi
7. Menjelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI ekslusif

Menjelaskan pada ibu bahawa ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa makanan tambahan

1. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi sayur-sayuran hijau agar pengeluaran ASI baik.

Kandungan didalam ASI tersebut sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk

perkembangan otaknya dan sudah mencukupi kebutuhan nutrisinya

1. VII. EVALUASI

Pada tanggal 14 April 2008, Pukul 15.00 Wib

1. Suhu tubuh bayi telah dipertahankan
1. Bsyi telah dibungkus dengan handuk kering dan bersih
2. Tubuh dan kepala bayi telah dikeringkan dengan handuk
3. Radian warmer telah melakukan pembebasan jalan nafas
4. Pembebasan Jalan nafas telah dilakukan
1. Mata, hidung, dan mulut telah dibersihkan
2. Bayit telah diposisikan dengan benar
3. Jalan nafas telah dibersihkan
4. Rangsangan taktil telah dilakukan

Punggung telah diusap kearah atas

1. Bayi bernafas spontan
2. Perawatan tali pusat telah dilakukan
1. Ibu mengerti mengenai pentingnya ASI ekslusif
1. Ibu mengerti dan bersedia untuk memberikan ASI eksklusif
2. Ibu mengerti dan bersedia untuk mengkonsumsi sayur-sayuran hijau


CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal 15 April 2008 hari ke-II

S : 1. Ibu mengatakan bayinya dapat minum ASI dengan baik

2. Ibu mengatakan sudah melakukan yang dianjurkan

3. Ibu mengatakan anaknya BAB 3 x

4. Ibu mengatakan anaknya tampak sehat dan anak akan segera pulang

5. Ibu mengatakan anaknya sudah dimandikan dan dibedong

O : 1. Keadaan umum baik

2. Tanda-tanda vital

RR : 30 x/mnt BB : 4.000 gram

Suhu : 360C PB : 50 cm

Nadi : 110 x/mnt

Reflek :

a. Kaget : ada

b. Menghisap : ada

c. Menggenggam : ada

d. Mencari : ada

e. Menelan : ada

3. Warna kulit kemerahan

4. Tali pusat terawat baik dan masih basah

5. Perut bayi tidak kembung

6. Eliminasi :

BAB : 3x / sehari

BAK : 8 x / sehari

A : Diagnosa

Bayi baru lahir umur 1 hari

Dasar : bayi lahir spontan, Tanggal 14 April 2008 Pukul 15.00

Wib

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : 1. Perawatan tali pusat

2. Perawatan pada ibu dan keluarga tentang :

a. Personal Hygiene bayi

b. Pemberian ASI eksklusif

c. Pertahankan suhu tubuh bayi

3. Perawatan bayi sehari-hari

P : 1. Mandikan bayi 2 x sehari

2. Merawat tali pusat

3. Berikan Penyuluhan pada ibu dan keluarga tentang :

a. Personal Hygiene bayi

b. Pemberian ASI Eksklusif

c. Pertahankan suhu tubuh bayi

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal 17 April 2008 hari ke-IV

S : 1. Ibu mengatakan bayinya tidak rewel, bayi tidur + 16 jam

2. Ibu mengatakan bayinya BAK + 6-8 kali sehari BAB 2x sehari

3. Ibu mengatakan bayinya hanya minum ASI saja

O : 1. Keadaan umum bayi baik

2. Tanda-tanda vital

RR : 50 x/mnt BB : 4.000 gram

Suhu : 370C PB : 50 cm

Nadi : 130 x/mnt

Reflek :

a. Kaget : ada

b. Menghisap : ada

c. Menggenggam : ada

d. Mencari : ada

e. Menelan : ada

3. Warna kulit kemerahan

4. Tali pusat masih basah

A : Diagnosa

Bayi baru lahir umur 4 hari

Dasar : bayi lahir spontan, pervaginamTanggal 14 April 2008

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : 1. Perawatan bayi sehari-hari

2. Pemberian ASI Ekslusif

P : 1. Lakukan Perawatan Bayi sehari-hari

a. Memandikan bayi

b. Melakukan perawatan tali pusat

c. Pemenuhan nutrisi berupa ASI

2. Berikan ASI untuk memenuhi kebutuhan bayi

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal 18 April 2008 hari ke-V

S : 1. Ibu mengatakan bayinya dapat minum ASI dengan baik rewel,

2. Ibu mengatakan bayinya BAK dan BAB lancar

3. Ibu mengatakan bayinya tidur + 16 jam

O : 1. Keadaan umum bayi baik

2. Tanda-tanda vital

RR : 45 x/mnt BB : 4.000 gram

Suhu : 370C PB : 50 cm

Nadi : 128 x/mnt

Reflek :

a. Kaget : ada

b. Menghisap : ada

c. Menggenggam : ada

d. Mencari : ada

e. Menelan : ada

3. Warna kulit kemerahan

4. Tali pusat mulai kering

A : Diagnosa

Bayi baru lahir umur 5 hari

Dasar : bayi lahir spontan, pervaginamTanggal 14 April 2008

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : 1. Perawatan bayi sehari-hari

2. Pemberian ASI Ekslusif

P : 1. Lakukan Perawatan Bayi sehari-hari

2. Berikan ASI untuk memenuhi kebutuhan bayi

a. Personal Hygiene

b. Pertahankan suhu tubuh bayi

DAFTAR PUSTAKA

Sarwono Prawiro, 2002. Praktisi Pelayanan Kesehatan Material dan Neonatal

Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo, Prof. Dr. dr. 1992 Ilmu kebidanan. Yayasan Bina Pustaka

:Jakarta

Mochtar Rustam, 1998. Sinopsis obstetric : Obstetric Fisiologis. Obstetric Patologi.

Editor. Delfi Lutan
http://www.thesisfull.com/asfiksia-neonatorum/#more-189 o2 maret 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pemandangan

pemandangan
HIJAUKAN TANAH INI 01/24/2008

puisi

 

HIJAUKAN TANAH INI

Ketika pohon-pohon nan hijau bertumbangan
udara mulai memanas nan menyengat
Air dan lautan mulai keruh menghitam
Penghuni dalam lautan meratap sekarat tak berdaya
Tanah mulai meradang gersang dan berasap tebal
Binatang-binatang punah korban pembantaian brutal manusia
Dan terakhir manusia-manusia musnah korban pembantaian keserakahan
Bayangkan…, begitu seram masa depan tanah ini.

Aneh…, justru manusia-manusia saling menuding dan saling berkata benar
Nyatanya tanah ini merintih, merana, dan berdarah
Adakah suatu hukum yang adil ditanah ini ?
Atau suatu hukum sedang sembunyi ketakutan ?
Gara-gara kelompok manusia serakah yang kejam
Berakibat pembantaian masal hewan-hewan, pepohonan, dan manusia sendiri
Jika terlihat kelompok manusia sedang membantai keji hutan hijau
Tembak sajalah!

Hijaukan tanah ini !
Demi manusia-manusia , demi hewan-hewan, demi penghuni dalam lautan
demi pepohonan nan rindang, demi masa depan anak-anak bangsa

By Nenen Gunadi
Owen Sound, Juli,10-07

 


Comments

Tue, 28 Oct 2008 16:19:08

yuk hijaukan tanah ini
dan jangan biarkan poho2 tumbang..

 

Wed, 12 Nov 2008 08:20:17

 

Sky(*_*)

Wed, 18 Feb 2009 00:42:50

pesan yang memotivasi, its Good your poetry <_>

 



Leave a Reply

Name (required)
Email (not published)
Website


 

bunga

bunga